Jumat, 18 Juli 2014

Puasa Adalah Kebutuhan



Puasa Adalah Kebutuhan
By : Bpk. Saebani Himawan, S.Pd.I

ﺃﻠﺤﻤﺪ ﻠﻠﻪ ﺍﻠﺫﻯ ﺠﻌﻝ ﺷﻬﺭ ﺭﻤﻀﺎﻦ ﺼﻴﺎﻤﺎ ﻠﻠﻤﺆﻤﻴﻦ ﻭﺠُﻨّﺔ ﻭﺴﻼﺤﺎ ﻠﻠﻤﺘﻗﻴﻦ ﻭﺷﻬﺭﺍ ﻤﺒﺎﺭﻜﺎ ﻓﻴﻪ ﺭﺤﻤﺔ ﻭﻤﻐﻓﺭﺓ ﻭﻋﺘﻖ ﻤﻦﺍﻠﻨﻴﺭﺍﻦ
ﺃﺸﻬﺪ ﺃﻦ ﻻﺇﻠﻪ ﺇﻻ ﺍﻠﻠﻪ ﻮﺤﺪﻩ ﻻﺸﺭﻴﻚ ﻠﻪ ﻮﺃﺸﻬﺪ ﺃﻦ ﻤﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻮﺭﺴﻮﻠﻪ ﺧﻴﺭ ﺪﺍﻉ ﻮﺃﺴﻭﺓ ۰ ﻔﺻﻠﻭﺍﺖ ﺍﻠﻠﻪ ﻮﺴﻼﻣﻪ ﻋﻠﻰﺍﻠﻨﺒﻲ ﺍﻠﻣﺻﻄﻓﻰ ﺃﺭﺴﻠﻪ ﺍﻠﻠﻪ ﺍﻠﻰ ﺪﺍﺭ ﺍﻠﺭﺷﺎﺩ ﻮﻋﻠﻰ ﺁﻠﻪ ﻮﺃﺼﺤﺎﺒﻪ ﻮﻤﻦ ﺘﺒﻌﻪ ﺒﺈﺤﺴﺎﻦ ﻠﻺﻋﺘﻤﺎﺪ۰ ﺃﻠﻠﻬﻢ ﺼﻝ ﻭﺴﻠﻢ ﻭﺒﺎﺭﻙ ﻋﻠﻰ ﺴﻴﺪ ﻧﺎ ﻣﺤﻣﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻠﻪ ﻭﺃﺰﻭﺍﺠﻪ ﻭﺫﺭﻴﺘﻪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺒﻪ ﴿ﺃﻤﺎﺒﻌﺩ﴾
ﻔﻴﺎﺃﻴﻬﺎ ﺍﻠﻨﺎﺲ ﺃﻭﺻﻴﻜﻢ ﻭﻨﻔﺴﻰ ﺒﺘﻗﻭﻯ ﷲ ﺤﻖ ﺘﻗﺎﺘﻪ ﻭﻻ ﺘﻤﻭﺘﻦ ﺇﻻ ﻭﺃﻧﺘﻡ ﻤﺴﻠﻤﻭﻦ ﻭﺻﻤﻭﺍ ﺤﺎﻠﺻﺎ ﻭﺇﻴﻤﺎﻧﺎ ﻭﺇﺤﺘﺴﺎﺒﺎ ﺇﻠﻰﷲ ﻭﺇﺴﺘﺒﻗﻭﺍ ﺍﻠﺧﻴﺭﺍﺕ ﻓﻳﻪ . ﻗﺎﻝ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ ﻓﻰ ﺍﻠﻗﺭﺁﻦ ﺍﻠﻌﻅﻳﻢ ﺃﻋﻭﺫ ﺒﺎﻠﻠﻪ ﻤﻦ ﺍﻠﺸﻳﻄﺎﻦ ﺍﻠﺭﺠﻴﻡ ﺒﺴﻡ ﷲ ﺍﻠﺭﺤﻤﻦ ﺍﻠﺭﺤﻳﻡ٭

Pengertian taqwa secara bahasa takut/ tunduk dan secara istilah : melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan. Yang dalam pelaksanaanya di bawah tekanan (underpresser) atau rasa takut. Atau ketundukan yang tercipta kerena keterpakasaan. Hal ini bisa mengalami penyempitan pemahaman,misalkan diterapkan dalam pekerjaan, karyawan, pegawai atau anak buah hanya tunduk pada bos/ pimpinannya saja, dan bisa saja hanya jika ada bos atau di depan bos. Namun di belakangnya lain lagi ceritanya.
Pengertian taqwa diperluas menjadi kebutuhan untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan atas kesadaran di mana pun dan kapanpun, dan dengan kesadaran dan kebutuhan yang dirasakan oleh manusia, maka dengan sendirinya (otomatis) tanpa paksaan dan ancaman dia akan berjalan sesuai ketentuannya dimana pun dan kapan pun.
Ramadhan sebagai sayidus syuhur, bulan yang mulia, yang pahalanya berlipat lipat ganda adalah sebuah rahmat Allah bagi ummat Muhammad saw, dengan awwaluhu rahmat, wa ausathuhu maghfiroh wa akhiruhu ‘itqum minan niron, adalah bonus luar biasa yang Allah swt sendiri yang akan memberikan pahala, bahkan satu malam jauh lebih baik dari 1000 bulan (khairum min alfi syahr). Puasa bukan lah sekedar menahan lapar dan haus, bukan pula sekedar menahan hawa nafsu. Jika puasa hanya dimaknai seperti itu, maka tidak ada bedanya dengan hewan yang dikurung sendirian tanpa makan dan mimun dari fajar hingga magrib. Puasa lebih lebih dari itu, puasa memiliki filosofi, puasa memiliki hikmah luar biasa, dan puasa merupakan kebutuhan fisik/jasmani manusia itu sendiri, dan bukan sekedar paksaan ritual tanpa makna.
Dalam memahami puasa, secara lahiriyah dan secara awam dapat diambil hikmahnya dari berbagai perspektif, di antaranya adalah perspektif ekonomi, sosial, dan kesehatan. Dari sudut pandang ekonomi, secara logika puasa merupakan kegiatan bersifat hemat/ ekonomis, yang biasanya sehari makan 3 kali, dengan puasa cukup 2 kali, yang biasanya merokok siang dan malam hari, hanya malam hari saja. Itu bagi yang bersifat konsumtif, bagi yang produktif justru merupakan nikmat Allah yang luar biasa, misal dengan menjual makanan takjil, sembako, pakaian, perabotan, dan lain-lain keperluan sselama puasa dan lebaran. Dari sudut pandang sosial, setidaknya kita dapat merasakan betapa berat menahan lapar dan dahaga dengan tetap beraktifitas sebagaimana yang dirasakan saudara kita yang hidup dibawah garis kemiskinan, sehingga akan muncul rasa empati terhadap mereka. Dari sudut pandang kesehatan, dengan puasa maka akan sehat ( shumu_ tashihu_). Contoh kecil, Ketika pasien di RS akan menjalai operasi atau perawatan/terapi tertentu justru diharuskan oleh dokter untuk berpuasa untuk menurunkan kadar gula darah, dan lain-lain.
Selain itu, hikmah puasa juga dapat dipahami dari maksud tujuan disyariatkannya puasa, kita dapat memahaminya melalui ayat suart Al baqarah 183- 186,  yaitu agar menjadi orang yang bertaqwa ( Al Baqarah : 183) yaitu, dengan berpuasa dan segala aktifitas di dalam merupakan rangkaian menuju satu arah, maka Allah swt sesungguhnya telah mempersiapkan kita untuk menjadi orang2 yang bertaqwa. Melalui puasa kita dipersiapkan untuk menjadi manusia yang pendai mensyukuri nikmat Allah swt. perhatikan, puasa di bulan Ramadhan pahalanya luar biasa, puasa menjadikan perilaku manusia semakin religious, santun dan peka dalam ekonomi dan sosial kemasyarakatan, jasmani semakin sehat, dan dengan mampu mensyukuri nikmat Allah swt adalah salah satu bukti ketaqwaan. Puasa menjadikan kita merasa dekat dengan Allah swt, sisi religious jelas meningkat, dengan berbagai amalan-amalan di bulan Ramadhan dengan niat yang tulus dan ikhlas maka kita akan merasa dekat dengan Allah swt, sungguh terasa berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya.
Syukur al hamdulillah, sebentar lagi kita bangsa Indonesia akan melaksanakan pemilihan presiden yang berada di bulan suci Ramadhan ini, dan dengan hikmah fadlilah Ramdhan  serta amalan-amalan shalih di dalamnya akan membawa kita pada pilihan yang tepat yang mendapat ridla Allah swt untuk memimpin Negara kita, berlangsung dengan tertib dan damai, bebas dari tindakan kecurangan dan anarkis, maka gunakan hak pilih kita dengan sebaik-baiknya.
Melalui pemahaman makna taqwa yang diperluas, hikmah-hikmah puasa dari berbagai perspektif, yang telah kami sampaikan secara singkat tadi,  maka puasa bulan Ramadhan bukan lagi sekedar menjalankan kewajiban semata, namun lebih pada memenuhi kebutuhan hidup kita itu sendiri. Oleh karena itu, datangnya bulan Ramadhan adalah sebuah kebahagian tersendiri, adalah sebuah anugrah yang harus disambut dengan senang hati. Maka sabda nabi Muhammad saw, seandainya umatku mengetahui manfaat, hikmah,pahala yang ada di bulan Ramadhan niscaya menginginkan sepanjang tahun ramadhan semua.
ﻭﺇﺬﺍ ﻗﺭﺃﻯ ﺍﻠﻗﺭﺁﻦ ﻓﺎﺴﺘﻤﻌﻭﺍ ﻠﻪ ﻭﺃﻧﺴﻄﻭﺍ ﻠﻌﻠﻜﻢ ﺘﺮﺤﻤﻭﻥ
ﺒﺎﺭﻚ ﷲ ﻮﻠﻜﻡ ﻔﻰﺍﻠﻗﺭﺁﻥ ﺍﻠﻌﻅﻴﻡ ﻮﻧﻔﻌﻧﻰ ﻮﺇﻴﺎﻜﻡ ﺒﻤﺎ ﻔﻴﻪ ﻤﻥ ﺍﻷﻴﺎﺖ ﻮﺍﻠﺫﻜﺭ ﺍﻠﺣﻜﻴﻢ ﻮﺘﻗﺒﻝ ﻤﻧﻰ ﻮﻤﻧﻜﻢ ﺘﻼﻮﺘﻪ ﺍﻧﻪ ﻫﻮ ﺍﻠﻐﻔﻮﺭ ﺍﻠﺭﺣﻴﻢ ﻮﻗﻞ ﺭﺐ ﺍﻏﻔﺭ ﻮﺍﺭﺣﻢ ﻮﺍﻧﺖ ﺨﻴﺭ ﺍﻠﺭﺍﺣﻤﻴﻦ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar