KATA
PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dankarunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul:
³HUKUM BACAAN MAD
Tim
penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yangmembantu dalam pembuatan makalah
ini.Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari
jauh darikesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.Akhirnya
tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..................................................................................................
.............
DAFTAR ISI
........................................................................................
......................................
BABI
PENDAHULUAN.........................................................................................
.............................
A. Latar
Belakanng...............................................................................
.............................
B.Tujuan
......................................................... ................
C. Metode
Penulisan ..............................................................................
.........
D. Manfaat
Penulisan ...
E. Metode
Pengumpulan Data..
BAB II
ISI..............................................
A. PENGERTIAN
DAN HURUF MAD......................
B.
MACAM-MACAM MAD
C.
MACAM-MACAM MAD FAR’I
BAB III
PENUTUP.................................................................................................
................................
A.
KESIMPULAN......................................................................................
...............................
B. SARAN.......................................................................
.......................
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.LatarBelakangMasalah
Sebagaimana
kita ketahui bersama sebagai orang muslim bahwa hukum belajar ilmu tajwidadalah
fardhu kifayah. Kalau ada dalam suatu tempat ada seseorang yang menguasai ilmu
ini makabagi yang lainnya tidak menanggung dosa, kalau sampai tidak ada maka
seluruh kaum musliminmenanggung dosa.Sedangkan
membaca Al Qur’an dengan tajwid adalah wajib µain artinya bagi seorang yangmukalaf
baik laki-laki atau perempuan harus membaca Al Qur’an dengan tajwid, kalau
tidak makadia berdosa, hal ini berdasarkan
Al Qur’an dan As Sunnah dan ucapan para ulama.
B.Tujuan
Tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada
kamiselaku mahasiswa STAINU KEBUMEN prodi
PGMI B dengan harapan semoga bermanfaat bagi kita semua.
C.Metode Penulisan
Penulis
mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. Cara-cara yang digunakan
padapenelitian ini adalah : Studi Pustaka. Dalam metode ini penulis membaca
buku-buku yang berkaitandenga penulisan
makalah ini.
D.ManfaatPenulisan
Hasil
dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak,khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam
menghadapi ujianmasuk perguruan tinggi
negeri. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanyapenulisan
makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam menghadapi ujian
masuk perguruan tinggi neperi,khususbya bagi para siswa yang ingin
mengikuti ujian masuk perguruantinggi
negeri.
F.Metode PengumpulanData
Data
penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan.Metode
studikepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang hokum
bacaan maddan waqaf. Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari
internet.
BAB II
ISI
A.
PENGERTIAN DAN HURUF HURUF MAD
Menurut bahasa mad artinya “panjang” . Sedangkan
menurut istilah ilmu tajwid ialah memanjangkan bacaan menurut aturan-aturan
yang tertentu dalam Al-Qur’an.
Huruf mad ada 3 (tiga), yaitu :
o Alif dan huruf sebelumnya berbaris
fathah.
|
قَالُوْا
|
o Wawu mati dan huruf sebelumnya berbaris
dhommah.
|
قُوْلُوْا
|
o Ya mati dan huruf sebelumnya berbaris
kasrah.
|
قِيْلاَ
|
B.
MACAM MACAM MAD
1. Mad Asli
Mad asli : Memanjangkan bacaan karena ada huruf mad dan
tidak ada sebab yang mengubah keasliannya.
Cara Membaca mad asli panjangnya 1 alif
atau 2 harakat. Nama lain dari mad asli adalah mad tabi’i
|
قَالُوْا, قِيْلاَ , قُوْلُوْا
|
2. Mad Far’i
Mad far’i ialah mad yang panjangnya lebih dari pada mad
tabi’i dengan adanya beberapa sebab, yaitu bila di hadapannya terdapat
huruf hamzah yang berbaris hidup, atau huruf lainnya yang berbaris
sukun (mati) atau huruf sesudahnya itu bertasydid.
C.
MACAM MACAM MAD FAR'I
Mad far’i terbagi menjadi 13 macam, yaitu :
1. Mad Wajib Muttasil
Mad wajib muttasil yaitu apabila mad asli diikuti oleh huruf
hamzah, dalam satu kata. Qadar (Ukuran) madnya dua setengah alif atau lima
harakat.
|
مَآءٍ مِنْ , خَيْرُالنِّسَآءِ
, نَآئِمُوْنَ وَهُمْ
|
2. Mad Ja’iz Munfasil
Ja’iz artinya boleh.Munfasil artinya terpisah.
Mad ja’iz munfasil ialah apabila mad asli bertemu dengan
huruf hamzah pada dua kata. Huruf mad pada akhir kata yang pertama dan hamzah
pada kata kedua yang menyambutnya. Hamzah tersebut berada awal kata yang kedua.
Hukum atau cara membacanya ada tiga macam, yaitu :
o Ketika cepat, yaitu satu alif atau dua
harakat.
o Ketika sederhana, yaitu dua alif atau
empat harakat.
o Ketika bertajwid betul, yaitu dua
setengah alif atau lima harakat
|
اَمَنُوْا قُوْاأَنْفُسَكُمْ
يَاأَيُّهَاالَّذِيْنَ
|
3. Mad Arid Lissukun
Arid artinya baru.Lissukun artinya karena sukun (mati).
Mad Arid lissukun ialah mad asli yang diiringi huruf hidup
dalam satu kalimat, tetapi dibaca mati karena di waqafkan.
Hukum atau cara membacanya ada tiga macam,yaitu :
o Tul (panjang) yaitu 3 alif atau 6
harakat.
o Tawassut (sedang) yaitu 2 alif atau 4
harakat.
o Qasar (pendek) yaitu 1 alif atau 2
harakat.
Keterangan :
Bila tidak di waqafkan tetap mad
asli atau mad tabi’i.
|
تَعْلَمُوْنَ , يَنْظُرُوْنَ
|
4. Mad Layyin atau Mad Lin
Lin artinya lunak.
Mad Lin ialah wau mati atau ya mati sesudah huruf berbaris
fathah serta diiringi sebuah huruf hidup.
Mad Lin ini terjadi bila dihentikan. Jika tidak
dihentikan,Tidak jadi mad lin atu tidak ada mad.
Membunyikan wau atau ya ketika matinya seperti
itu tidak boleh di keraskan dengan menekan suara padanya, tapi hendaknya dengan
dilunakan begitu rupa sesuai dengan namanya yaitu lunak
Hukum atau cara membacanya :
o Boleh 1 alif atau 2 harakat
o Boleh 2 alif atau 4 harakat
o Boleh 3 alif atau 6 harakat
|
مِنَ الْخَوْفِ , مِنَ
الْقَوْمِ ,رَأْيَ الْعَيْنِ
|
5. Mad Badal
Badal artinya ganti. Mad badal ialah terhimpunanya huruf mad
beserta hamzah dalam satu suku kata.
Hukum atau cara membacanya yaitu :
o 1 alif atau 2 harakat
|
آَدَمُ , آَمَنُوْا ,
اِيْمَانًا
|
6. Mad farq
Farq artinya beda. Mad farq ialah mad badal yang
diiringi oleh huruf yang bertasydid. Dinamakan mad farq karena untuk membedakan
bahwa hamzah tersebut adalah hamzah untuk bertanya (Apakah).
hukum atau cara membacanya ialah :
o 3 alif atau 6 harakat
|
الْبَيْتَالْحَرَامْ
وَلاَآمِّيْنَ
|
7. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi/Kalimi
Lazim artinya harus. Mukhaffaf artinya
diringankan. Kilmi artinya kata. Jadi, mad lazim mukhaffaf kalimi ialah adanya
huruf mad yang diiringi atau disambut oleh huruf mati.
Hukum atau cara membacanya ialah :
o 3 alif atau 6 harakat.
|
آلآنَ
|
8. Mad Lazim Musaqqal Kilmi
Musaqqal artinya diberatkan. Mad lazim musaqqal kalimi ialah
apabila ada mad tabi’i bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata.
Hukum atau Cara membacanya ialah :
o 3 alif atau 6 harakat.
|
وَلاَالضَّآلِّيْنَ ,
اَلصَّآخَّهْ , اَلطَّآمَّهْ
|
9.Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lazim mukhaffaf harfi ialah mad (panjang) dengan satu
alif atau dua harakat ketika membaca huruf Ha, Ya, Tho, Hamzah, Ra. Yang
terdapat pada awal surah-surah Al-Qur’an tertentu.
|
ح : حم
DIBACA: HÄMÏM ي : يس DIBACA: YÄSÏN ط : طه DIBACA: THÖHÄ ه : طه DIBACA: THÖHÄ ر : الر DIBACA: ALIF LÄMRÖ |
10. Mad Lazim Musaqqal Harfi
Mad lazim musaqqal harfi ialah mad (panjang) dengan tiga
atau enam harakat.
Cara membaca mad lazim musaqqal harfi, yaitu membaca huruf
yang diberi tanda tiga alif atau enam harakat.
Kemudian apabila ada tanda syaddah, maka membaca mad lazim
musaqqal harfi harus di idghomkan kepada huruf yang berada dihadapanya.
Disini yang di idghomkan ialah huruf lam kepada mim dan
huruf sin kepada mim.
Contoh : .
11. Mad Silah
Silah artinya bergabung . Mad silah ialah mad yang berlaku
pada ha dhamir (kata ganti). Khususnya pada hu dan hi yang artinya “dia”
.Letaknya selalu di akhir kalimat.
Mad silah terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
o Mad silah qasirah
Artinya mad silah yang pendek
Yang di maksud adalah mad yang terjadi sesudah bersambungnya
“ha dhamir” dengan huruf hidup.
Hukum atau cara membacanya ialah :
1 alif dan 2 harakat
|
اِنَّهُ كَانَ ,
مَافىِالسَّمَوَاتِ وَلَهُ
|
o Mad silah tawilah
Artinya mad silah yang panjang.
Yang dimakasud adalah mad yang
terjadi jika “ha dhamir” terdapat huruf Hamzah yang hidup.
Hukum atau cara
membacanya ialah :
o 2 sampai 5 harakat.
|
اِلاَّبِإِذْنِهِ عِنْدَهُ
,اِلاَّ بِمَاشَآءَ
|
12. Mad Iwad
Iwad artinya ganti.Mad iwad ialah apabila Fathatain pada
bacaan waqaf (bacaan berhenti) di akhir kalimat.
Hukum atau cara membacanya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Kecuali ta marbutah yang berbaris fathatain, bila dihentikan tidak jadi mad
iwad, akan tetapi menjadi “HA”.
|
لِبَاسَا , عِوَاجَا
|
13. Mad Tamkin Tamkin artinya
penetapan. Mad tamkin ialah mad yang terdiri dari 2 huruf “ya” yang bertemu
dalam satu kalimat, sedangkan yang pertama berbaris kasrah dan bertasydid , dan
yang kedua mati(sukun).
|
عِتِيِّيْنَ , عِلِيِّيْنَ
,حُيِّيْتُمْ ,نَبِيِّيْنَ
|
|
|
BAB
III
PENUTUP
Demikian
makalah tentang hukum bacaan mad yang kami buat, semoga dapatbermanfaat bagi
kita semua.
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1.Mad adalah
memanjangkan suara suatu bacaan.
2.
B. Saran
1.Mengingat
perlunya mempelajari ilmu tajwid maka kita diharuskan mempelajarinyaserta
mengamalkannya dalam membaca Al-Qur’an.
2.Seiring
perkembangan zaman, dunia informasi dan teknologi merajalela ilmu tajwidseolah
dilupakan maka marilah kita mempelajarinya kembali agar kita bisa selamatdunia dan akherat.
DAFTAR
PUSTAKA
-
-
Buku Tajwid-
-
Internet
ijin copas ya...
BalasHapusmonggo
BalasHapusizin copas kak..
BalasHapusizin copas min
BalasHapusIzin copas kak
BalasHapusIzin kopas kak
BalasHapusIjin copas ya
BalasHapus