MAKALAH
METODE
PEMBELAJARAN PENJASORKES
Disusun Guna Memenuhi UTS Susulan
Semester IV
Mata Kuliah Pembelajaran Penjasorkes
di MI
Dosen Pengampu
Drs. H. Sigit Purwanto, M.Pd
Disusun Oleh :
Praptowo (10213609)
PGMI IV B
PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (IAINU)
KEBUMEN
TAHUN 2015
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.
Wb
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan rahmat-Nya kami
dapat menyusun makalah “Metode Pembelajaran Penjasorkes”.
Shalawat
serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Besar kita, Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa umatnya menuju jalan yang diridhoi Allah SWT. Selanjutnya kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen bidang studi Pembelajaran
Penjasorkes di MI yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini. Juga
kami ucapkan banyak terima kasih pula kepada teman – teman yang telah ikut
membantu dalam penulisan makalah ini.
Semoga
makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, umumnya
bagi pembaca. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami butuhkan guna menyempurnakan makalah–makalah kami selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Kebumen, Juni 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Metode merupakan langkah strategis yang dipersiapkan
pendidik untuk melakukan suatu proses pembelajaran, dengan adanya beberapa
metode maka proses pembelajaran akan dapat berjalan dengan baik. Proses belajar
mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru
sebagai pemegang peranan yang utama. Peran guru adalah menciptakan serangkaian
metode yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta
berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang
menjadi tujuannya. Pengaturan metode dalam pengajaran adalah bagian dari
kegiatan manajemen pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. Untuk
mewujudkan manajemen kelas di sekolah dasar, seorang guru harus kreatif dalam
menciptakan berbagai macam metode untuk mendukung meningkatnya intensitas
pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan
pengajaran.
Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting
terlebih bagi keberlangsungan hidup bangsa ditengah-tengah lintasan perjalanan
jaman dengan perubahan serta pergeseran nilai yang bervariasi. Hal ini membawa
konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya.
Dalam pelaksanaannya, guru dituntut memiliki berbagai
keterampilan mengajar, memilih dan menyesuaikan metode mengajar yang tepat serta
kemampuan melaksanakan evaluasi yang baik.
Sesuai
dengan tuntutan perubahan, maka guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam
penyesuaian-penyesuaian dengan kebutuhan perubahan tersebut. Perubahan dalam
kurikulum diantaranya menuntut guru untuk dapat mempersiapkan, melaksanakan dan
menyelesaikan berbagai kebutuhan dalam proses pembelajaran.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa Pengertian Metode Pembelajaran ?
2. Apa Pengertian Metode Pembelajaran Penjasorkes
?
3. Apa Saja Macam Metode Pembelajaran ?
4. Apa Saja Metode Pembelajaran Penjasorkes ?
A. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode
berasal dari bahasa latin, metodos yang artinya “jalan atau cara”. Akan tetapi
menurut Robert Ulich, istilah metode berasal dari bahasa Yunani: meta ton odon,
yang artinya brlangsung menurut cara yang benar (to proceed according to the
right way).
Dalam
kamus besar bahasa Indonesia, metode adalah “cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan guna mencapai apa yang telah ditentukan”. Dengan kata
lain adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedang
bila ditinjau dari segi terminologis (istilah), metode dapat dimaknai sebagai
“jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik
dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan
lainya”. Berangkat dari pembahasan metode di atas, bila dikaitkan dengan
pembelajaran, dapat digaris bawahi bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara
atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal
sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien
sesuai yang diharapkan.
Adapun
defenisi metode pembelajaran antara lain:
a) Menurut
Biggs ( 1991 )
Metode
Pembelajaran adalah Cara – cara untuk menajikan bahan – bahan Pembelajaran
kepada Siswa – siswi untuk tercapainyatujuan yang telah ditetapkan.
b) Menurut
Adrian ( 2004 )
Metode
Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara – cara untuk melakukan aktivitas
yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta
didik untuk saling beriteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses
belajar berjalan dengan baik dalam artian tujuan pengajaran tercapai.
B. Pengertian Metode Pengajaran Penjas
Metode berasal dari bahasa Latin ” Meta ” dan ” Hodos “. Meta artinya jauh
(melampaui), Hodos artinya jalan (cara). Metode adalah cara-cara mencapai
tujuan. Sedangkan pengertian mengajar menurut Arifin (1978) mendefinisikan
bahwa mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran
kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan
pelajaran itu. Sedangklan Nasution (1986) berpendapat bahwa mengajar adalah
suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Namun menurut
Biggs (1991), seorang pakar psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga
macam pengertian yaitu :
·
Pengertian
Kuantitatif dimana mengajar diartikan sebagai the transmission of knowledge,
yakni penularan pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu menguasai
pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebai-baiknya.
Masalah berhasil atau tidaknya siswa bukan tanggung jawab pengajar.
·
Pengertian
institusional yaitu mengajar berarti . the efficient orchestration of teaching
skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini
guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar
terhadap siswa yang memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat ,
kemampuan dan kebutuhannya.
·
Pengertian
kualitatif dimana mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning,
yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan
pemahamannya sendiri.
Dari
definisi-definisi mengajar dari para pakar di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa mengajar adalah suatu aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan
yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam
melakukan suatu kegiatan sehingga terjadi proses belajar dan tujuan pengajaran
tercaqpai. Sedangkan pengertian pendidikan jasmani menurut Depdiknas (2003)
merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang
direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan
individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional,
dalam kerangka sistem pendidikan nasional.
Metode mengajar merupakan pedoman cara khusus untuk penyampaian maetri
pembelajaran untuk struktur episode belajar atau pembelajaran. Menurut Mosston
(1986) mengajar adalah serangkaian hubungan yang berkesinambungan antar guru
dan siswa yaitu :
1. Mencoba mencapai keserasian anatara
apa yang diniatkan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Maksud = perbuatan.
2. Masalah yang tentang metode
mengajar.
3. Kita juga dapat mengatasi
kecenderungan pribadi seseorang guru.
4. Mengajar-Belajar-Tujuan
5. Perilaku guru sebagai titik masuk
Suatu
pendekatan terhadap siswa untu mencapai sasaran yang ingin dicapai guru harsu
berdasarkan pilihanya atas beberapa hal yaitu :
·
kemampuan
guru
·
kebutuhan
siswa
·
besarnya
kelas
·
alat dan
fasilitas yang tersedia
·
media yang
ada
·
tujuan yang
ingin dicapai
·
materi yang
dipelajari
·
lingkungannya
Dapat dinyatakan bahawa perilaku
guru akan mengarahkan pewerlikanu siswa untuk mencapai tujuan pelajaran. Dari
definisi-definisi metode dan mengajar yang telah diuraikan di atas, maka
penulis mengambil kesimpulan bahwa pengertian metode mengajar penjas adalah
cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang
terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam proses
pembelajaran jasmani melalui aktivivitas jasmani dan pembelajaran jasmani
sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran
tercapai. Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan
oleh pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar,
serta dipraktekkan pada saat mengajar.
C. Macam-Macam
Metode Pembelajaran
Secara garis
besar metode yang sering di gunakan dalam pembelajaran orang dewasa antara
lain:
a) Ceramah dan Tanya jawab;
Dalam metode
ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi
dengan cara ceramah.
Metode
ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak
dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru
dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.”. Berdasarkan pendapat
tersebut bisa disimpulkan bahwa metode ceramah merupakan metode yang sudah
sejak lama digunakan dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada kegiatan
pembelajaran yang bersifat konvesional atau pembelajaran yang berpusat pada
guru (teacher centered). Metode ceramah pada umumnya digunakan
karena sudah menjadi kebiasaan dalam suaan pembalajaran tidak melakukan
ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang
memberikan materi pelajaran melalui ceramah.
b) Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian
materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang
pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa
bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu
pemecahan masalah.
Jika metode ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum
ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan
diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta
diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.
Tujuan penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran seperti yang
diungkapkan Killen (1998) adalah ” tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahakan suatau permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami
pengatahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.”
c) Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi
tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi
topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi.
Pertanyaaan yang diajukan berpariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan
yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan
dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
Jadi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan memberikan siswa
pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
d) Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui
penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara
individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok
dapat sama dan dapat pula berbeda.
e) Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa
melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu
yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami
sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu
obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek
yang dipelajarinya.
f) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan
atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja
suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan
dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan
disertai dengan penjelasan lisan.
g) Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan
melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik
secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam
pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan,
khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.
h) Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan metode
pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan suatu permasalahan, yang kemudian
dicari penyelasainnya dengan dimulai dari mencari data sampai pada kesimpulan.
D.Metode Mengajar Pendidikan Jasmani
Dalam pendidikan jasmani ada
beberapa macam metode yang digunakan dalam pembelajarannya antara lain :
1. Gaya
Komando
Dalam gaya komando ini guru penjas
harus aktif karena penjelasan, penyampaian materi diberikan oleh guru penjas
itu sendiri. Dalam gaya komando dari pra pertemuan, dalam pertemuan dan pasca
pertemuan keputusan semua diambil oleh guru penjas.
Unsur-Unsur Khas Gaya Komando :
·
Semua
keputusan dibuat oleh guru
·
Menuruti
petunjuk dan melaksanakan tugas
·
merupakan
kegiatan utama siswa
·
Menghasilkan
tingkat kegiatan yang tinggi
·
Dapat
membuat siswa merasa terlibat dan termotivasi
·
Mengembangkan
perilaku disiplin
2. Gaya
latihan
Dalam gaya latihan siswa diberikan
waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan dan guru memberi umpan balik
kepada semua siswa secara perorangan.
Peranan Guru Penjas :
·
Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri
·
Memberi
balikan secara individual
·
Meningkatkan
interaksi kepada individu
·
Memberi
kesempatan kepada siswa dalam penyesuaian diri
3. Gaya
Resiprokal
Gaya resiprokal memberikan kesempatan kepada teman
sebaya, untuk memberikan umpan balik.
Peranan ini memungkinkan:
·
Peningkatan
interaksi sosial antar siswa
·
Umpan balik
langsung
·
Jadi dalam
gaya ini antar siswa bisa saling mengoreksi.
4. Gaya
Cakupan atau Inklusi
Dalam gaya ini guru memberi
tingkatan / level kemampuan kepada
siswa, sehingga siswa dapat memilih gerakan sesuai
kemampuannya.
5. Gaya Konvergen dan Divergen
Dalam gaya konvergen guru cukup
memberikan perintah / intruksi dalam melakukan teknik gerakan dan siswa
melakukan sesuai sepengetahuannya. Contoh : Bagaimana cara melakukan passing
menggunakan kaki bagian luar dalam sepak bola/lakukan. Dalam gaya divergen
siswa dituntut kreativ karena guru hanya memberi intruksi / perintah dan siswa
melakukan.Contoh : Buatlah bentuk latihan menggunakan tali untuk meningkatkan
kebugaran jasmani.
4. Manfaat
Metode Pembelajaran di Sekolah atau Madrasah
Metode-metode pembelajaran PAI memiliki manfaat bagi
pendidik dan peserta didik, baik dalam proses belajar dan pembelajaran maupun
dalam kehidupan sehari-hari, bahkan untuk hari esok. Sehubungan
dengan itu, Omar Muhammad Al-Thoumy
Al-Saibany mengatakan bahwa kegunaan metodologi pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
a) Menolong siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,
pengalaman, keterampilan, terutama berpikir ilmiah dan sikap dalm satu kesatuan.
c) Memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien.
d) Menciptakan suasana belajar
mengajar yang kondusif, komunikatif, sehingga dapat
meningkatkan motivasi peserta didik.
Dengan demikian,
keberadaan metodologi pembelajaran menunjukkan pentingnya metode dalam sistem
pengajaran. Tujuan dan materi yang baik tanpa didukung dengan metode
penyampaian yang baik dapat menghasilkan yang tidak baik. Atas dasar itu,
pendidikan agama Islam sangat memperhatikan terhadap masalah metodologi
pembelajaran ini. Sebagaimana hadits nabi, yang artinya sebagai berikut :
“Bagi segala sesuatu itu ada caranya
(metodenya). Dan metode masuk surga, adalah ilmu” (H.R. Dailami).
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
metode
pembelajaran adalah cara, model, atau serangkaian bentuk kegiatan belajar yang diterapkan
pendidik kepada anak didiknya guna meningkatkan motivasi belajar si terdidik
guna tercapainya tujuan pengajaran.
Pendidikan Agama
Islam (PAI) adalah usaha sadar, yakni suatu kegiatan membimbing, pengajaran dan
/ atau latihan yang dilakukan guru pendidikan agama Islam secara berencana dan
sadar dengan tujuan agar peserta didik bisa menumbuh kembangkan akidahnya
melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah SWT.
Metode-metode pembelajaran PAI memiliki manfaat bagi
pendidik dan peserta didik, baik dalam proses belajar dan pembelajaran maupun
dalam kehidupan sehari-hari, bahkan untuk hari esok.
2. Saran
Karena
keterbatasan ilmu, waktu dan juga halaman makalah ini sehingga tidak dapat
dikatakan sempurna ataupun lengkap, untuk itu kepada rekan-rekan kami
menyarankan untuk mencari refernsi tambahan melalui media baik itu media cetak
maupun elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
Rahman,
Nazarudin. 2009. Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep,
Karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Cet I.
Yogyakarta: Pustaka Felicha.
Ramayulis.
2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam, cet ketiga. Jakarta: Kalam
Mulia.
Omar Mohammad
Al-Toumy Al-Syaibany. 1979. Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa
Hasan Langgulung, cet. pertama. Jakarta: Bulan Bintang.
Pendahuluan
Proses pembelajaran di Indonesia
dikembangkan menjadi pembelajaran yang kita kenal dengan istilah “ Pakem ” yang
merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
atau ada yang menyebut dengan istilah “ Paikem “ yaitu Pembelajaran Aktif,
Inofatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Untuk dapat menghasilkan sistem
pembelajaran yang aktif, inofatif, kreatif, efektif maupun yang menyenangkan :
Beberapa metode mengajar yang ada,
diantaranya yaitu
1. Metode
Ceramah. Metode ini dalam menyampaikan materi kepada peserta didik dilaksanakan
secara lisan.
Ø
Kelebihan berfungsi
untuk menghemat waktu, biaya dan peralatan.
Ø
Kelemahan
metode ceramah yaitu peran serta peserta didik sangat rendah. Oleh sebab itu
untuk mendapatkan hasil yang optimal disarankan apabila menggunakan metode ini
hendaknya ditunjang dengan penggunaan media yang baik, seperti peta konsep,
LCD-media power point, gambar , OHP, Internet dan lainnya. Juga disarankan
disisipi dengan metode-metode lain seperti Tanya jawab, pemberian tugas atau
yang lainnya.
Ø
Metode
Demonstrasi. Demontrasi merupakan metode yang digunakan untuk
membelajarkan peserta didik dengan menceritakan dan memperagakan suatu
langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang
diperagakan kepada peserta.
Ø
Kelebihan
metode ini peserta akan mendapatkan pengalaman belajar langsung setelah melihat ,
melakukan, dan merasakan sendiri.
Ø
Kelemahan
metode ini yaitu memerlukan banyak waktu.
2. Metode
Tanya Jawab. Metode ini digunakan untuk mengaktifkan siswa dan untuk
mengukur keberhasilan siswa dalam menyerap materi.
·
Keaktifan
siswa dalam memahami materi
·
Kelemahan
metode ini, yang aktif hanya siswa tertentu yang bias menjawab atau yang berani
bertanya.Sedangkan yang lain cenderung tidak memperhatikan dan masa bodoh.
3. Metode
Diskusi.
Metode diskusi digunakan untuk menumbuhkan interaksi
antar siswa maupun antara siswa dengan guru. Metode ini juga digunakan untuk
memberikan pengalaman kepada siswa agar terbiasa berbicara diforum, mendidik
siswa agar dapat menghargai pendapat orang lain. Metode diskusi ada yang
membagi menjadi dua yaitu diskusi kelompok dan diskusi kelas. Pada prinsipnya
kedua metode itu hampir sama yaitu bertujuan untuk mengembangkan kesamaan
pendapat atau kesepakatan atau mencari rumusan terbaik mengenai suatu
persoalan. Setelah diskusi kelompok biasanya diteruskan dengan diskusi pleno (
kelas ) yang merupakan pemaparan dari hasil yang dicapai dalam diskusi
kelompok.
·
Kelebihannya
memberikan
pengalaman kepada siswa agar terbiasa berbicara diforum, mendidik siswa agar
dapat menghargai pendapat orang lain.
·
Kelemahan metode ini
banyak waktu yang tersita, siswa yang tidak terbiasa berbicara di muka umum
akan bersifat apatis.
4.
Metode
Simulasi. Metode ini menampilkan simbol-simbol, atau peralatan yang
menggantikan proses, kejadian, atau benda yang sebenarnya, siswa dapat
melakukan seperti keadaan sebenarnya, tetapi bukan proses, kejadian atau benda
yang sebenarnya. Pada intinya metode ini memindahkan situasi yang nyata kedalam
kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek
dalam situasi yang sebenarnya, misalnya
·
kelebihannya siswa dapat
melakukan seperti keadaan sebenarnya, tetapi bukan proses, kejadian atau benda
yang sebenarnya.
·
Kelemahananya hanya bias
diterapkan di sekolah-sekolah tertentu
A.
Metode
Mengajar Pendidikan Jasmani
Dalam pendidikan jasmani ada beberapa
macam metode yang digunakan dalam pembelajarannya antara lain :
1. Gaya
Komando
Dalam gaya komando ini guru penjas
harus aktif karena penjelasan, penyampaian materi diberikan oleh guru penjas
itu sendiri. Dalam gaya komando dari pra pertemuan, dalam pertemuan dan pasca
pertemuan keputusan semua diambil oleh guru penjas.
Unsur-Unsur Khas Gaya Komando :
·
Semua
keputusan dibuat oleh guru
·
Menuruti
petunjuk dan melaksanakan tugas
·
merupakan
kegiatan utama siswa
·
Menghasilkan
tingkat kegiatan yang tinggi
·
Dapat
membuat siswa merasa terlibat dan termotivasi
·
Mengembangkan
perilaku disiplin
2. Gaya
latihan
Dalam gaya latihan siswa diberikan
waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan dan guru memberi umpan balik
kepada semua siswa secara perorangan.
Peranan Guru Penjas :
·
Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri
·
Memberi
balikan secara individual
·
Meningkatkan
interaksi kepada individu
·
Memberi
kesempatan kepada siswa dalam penyesuaian diri
3. Gaya
Resiprokal
Gaya resiprokal memberikan kesempatan kepada teman
sebaya, untuk memberikan umpan balik.
Peranan ini memungkinkan:
·
Peningkatan
interaksi sosial antar siswa
·
Umpan balik
langsung
·
Jadi dalam
gaya ini antar siswa bisa saling mengoreksi.
4. Gaya
Cakupan atau Inklusi
Dalam gaya ini guru memberi
tingkatan / level kemampuan kepada
siswa, sehingga siswa dapat memilih gerakan sesuai
kemampuannya.
5. Gaya Konvergen dan Divergen
Dalam gaya konvergen guru cukup
memberikan perintah / intruksi dalam melakukan teknik gerakan dan siswa
melakukan sesuai sepengetahuannya. Contoh : Bagaimana cara melakukan passing
menggunakan kaki bagian luar dalam sepak bola/lakukan. Dalam gaya divergen
siswa dituntut kreativ karena guru hanya memberi intruksi / perintah dan siswa
melakukan.Contoh : Buatlah bentuk latihan menggunakan tali untuk meningkatkan
kebugaran jasmani.
B. Permasalahan
Dalam Pengajaran Teknik Permainan Kasti
Permasalahan yang ada saat
memberikan teknik pada siswa yang menjadi kendala adalah:
1. Teknik
memukul, pemukul saat perkenaan bola dengan tongkat sering terjadi kesalahan,
contohnya tidak mengenai sasaran atau bola
2. Teknik
melempar bola, saat seorang pitcher melempar bola sering terjadi kesalahan
dalam melempar bola yang mengakibatkan bola tidak sesuai permintaan pemukul.
3. Menangkap
bola setelah dipukul, regu penjaga saat menerima bola dari si pemukul
kadang-kadang tidak tepat atau tidak bisa menangkap langsung.
Teknik Dasar Permainan Kasti
Sebelum melangkah ke dalam peraturan
permainan terlebih dahulu harus menguasai teknik-teknik dasar permainan kasti,
beberapa teknik dalam permainan bola kasti adalah sebagai berikut:
1. Melambungkan Bola
Melambungkan bola perlu dikuasai
oleh pemain karena teknik dasar ini salah satu yang menentukan dalam permainan,
agar dapat melambungkan bola dengan baik tekniknya antara lain:
a. Melambungkan Bola ke
Atas
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.
Berdiri dengan salah satu kaki di depan (kaki kanan /kiri).
2.
Pegang bola dengan tangan kanan, sejajar dengan dada
3. Bola
berada pada pangkal jari-jari, tangan kanan membuat cekungan dan menghadap ke
atas.
4.
Tangan kanan di depan dada dengan siku sedikit ditekuk dan tangan kiri didepan
dada.
5.
Tarik tangan kanan ke bawah hingga di samping belakang lutut.
6.
Condongkan badan agak kedepan dan tekuklah kedua lutut.
7.
Ayunkan tangan keatas dengan siku lurus.
8.
Lepaskan bola disertai dengan lecutan telapak tangan kearah atas.
b. Melambungkan Bola ke
Depan
Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
1. Berdiri
dengan kaki kiri di depan.
2. Tangan
kanan memegang bola.
3. Tangan
kanan yang memegang bola lurus berada di samping paha.
4. Posisi
bola terletak pada pangkal jari-jari dan telapak tangan membuat cekungan.
5. Selanjutnya
tarik tangan kanan lurus kebelakang.
6. Tekuk
kedua lutut dan badan condong kedepan (badan tidak membungkuk).
7. Ayunkan tangan
yang memegang bola kearah depan,langkahkan kaki kanan dan luruskan lutut kiri.
c. Melempar Bola dari
Atas Kepala
Lemparan bola dari arah atas
biasanya digunakan dari jarak yang jauh dari pemukul atau pemain yang berlari,
langkah-langkah melempar bola ke pada pemukul antara lain:
1. Berdiri dalam
sikap siap melempar.
2. Posisi bola terletak
pada pangkal jari-jari, ketiga jari-jari berada pada belakang bola, ibu jari
dan jari kelingking berada di samping bola.
3. Tariklah tangan
kebelakang bersama dengan gerakan memutar kesamping dan langkahkan kaki kiri
kedepan.
4. Badan condong
kebelakang lalu ayunkan tangan yang memegang bola dari belakang dan lemparkan
dengan kaki kanan ikut maju.
a. Menangkap Bola
teknik menangkap bola dalam
permainan kasti, teknik ini digunakan oleh pemain penjaga.berbagai teknik
tangkapan antara lain:
a. Menangkap Bola Lambung
langkah-langkahnya adalah:
1. berdiri dengan kaki sedikit
kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah datangnya bola.
2. julurkan tangan
keatas depan kepala badan sedikit condong kedepan.
3. kedua telapak
tangan membuka menyerupai bunga yang merekah dan siap menangkap bola, pandangan
tetap kebola.
b. Menangkap Bola Mendatar
teknik menangkapnya sebagai berikut.
1. berdiri dengan
kaki sedikit kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah
datangnya bola.
2. posisi kedua telapak
tangan, kedua lengan lurus kedepan dan tangan kanan atau tangan kiri yang di
atas seperti bentuk tepuk tangan dari atas.
c, Menangkap Bola Dari Bawah
tekniknya sebagai berikut:
1. kedua
tangan siap menerima bola dengan berjongkok.
2. jari-jari
tangan berada di bawah sejajar arah bola yang akan datang
3. pandangan lurus
kearah bola agar dapat melihat arah bola datang
c. Memukul Bola
Memukul bola, teknik ini merupakan
teknik yang harus dikuasai setiap pemain karena sebuah pukulan yang dapat
menentukan berhasil tidaknya permainan. Ada beberapa teknik memukul yang harus
dikuasai pemain kasti antara lain:
·
memukul bola mendatar
·
memukul bola merendah atau menyusur tanah
·
memukul bola atas kepala
d. Teknik Berlari
Berlari, teknik berlari merupakan
teknik yang dapat dilakukan oleh setiap pemain. Alangkah baiknya bila teknik
berlari bagi pemain kasti di perdalam lagi agar tidak kecapean bila sedang
berlari. Ada beberapa teknik berlari antara lain:
·
berlari lurus
·
berlari zig-zag
C. Sususnan
pelaksanaan
1. Pembukaan ( Pengantar) 5 ‘menit
- Berdo’a
- Penyampaian tujuan saat itu dan harapam mengenai
sikap yang ingin dicapai
- Penjelasan materi untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut
- Meberikan motifasi agar melaksanakan latihan
dengan semangat yang tinggi
2. Warming Up ( pemanasan ) 20 ‘ – 30 ‘menit
Pada dasarnya bagian ini bertujuan
menyiapkan organisme atlit agar secara fisiologis dan psikologis siap menerima
beban latihan pada bagian inti nanti .secara garis besar dapat berisi sebagai
berikut :
- Mempelancar sirkulasi darah,melebarkan
kapiler/mempelancar pergantian udara diparu-paru
- Penguluran dan mempertinggi kontraksi otot
- Melemaskan persendiaan-persendian
Beberapa pedoman dalam Warming Up
- Sasaran Warming dari yang umum ke yang khusus
- Dapat dilakuakan dalam bentuk Streching statis
dan balistik,dalam bentuk permainan kecil, sebaiknya dimulai dengan
jogging-ringan untuk lebih mempercepat merangasang kerja jantung dan
paru-paru.
- Gerakan dimulai dari intensitas ringan /sedang
menujua kaearah yang beratataudari gerakan yang sederhana ke gerakan yang
lebih komplek.
- Latihan senam ( Calesthenik ) dalam warming Up
harus dipilih secara tepat dan menyeluruh latihan yang berkisar antara 8
-12 macam dengan 16 kali ulangan
- Warimg up tidak boleh membuat kaku dan dan tidak
boleh melelahakn
- Warming up untuk pertandingan mengandung
unsure-unsur yang lebih lengkap dan lebih lama ( 30 – 40′) secara optimal
siap bertanding
- Pemansan dengan mengunakan yang sesuai dengan
cabang olahraga, dilakukan setelah pemansaan umum.
3. Bagian Utama ( Inti ) 60′ – 90 ‘menit
Bagian inti dapat berisi dengan
berbagai prinsip ;
1. Dapat 1-3
macam sasaran,sasaran dapat berupa kulatisa fisik,teknik,taktik atau kombinasi
dari ketiganya
2. Latihan
teknik dan taknik atau kombinasi dari kedua unsure tersebut ataupun
kombinasi dari ketiganya
3. Latihan
teknik dan taktik hendaknya diletakan pada bagian awal latihan inti jangan ada
latihanynyang melelahakan sebelumnya.kalau latihan teknik dan teknik yang
sangant komplek harus disderhanakan.
4. Latihan
teknik dan teknik dengan repetisi tinggi dan intenstas tinggi baru boleh diberikan
apabila bentyuk gerakan tekniknya sudah dikuasai dengan baik/betul.
5. Kalau
Latihan berupa unsur kondisi fisik kecepatan harus diletakan pada bagian
awaljuga,dimana dfisik masih dalam keadaan segar ( tidak boleh dalam kelelahan
)
6. Kalau
kecepatan digabungkan dengan power juga kecepatan harus didahulukan
7. Kalau
kekuatan di kombinasikan dengan daya tahan,maka daya tahan diletakan pada
bagian akhir inti.
8. Jangan
menggabungkan latihan kecepatan dengan daya tahan aerobic dalam satu seseion.
Adapun bagian inti latihannya sebagai berikut:
Teknik Dasar Permainan Kasti
Sebelum melangkah ke dalam peraturan
permainan terlebih dahulu harus menguasai teknik-teknik dasar permainan kasti,
beberapa teknik dalam permainan bola kasti adalah sebagai berikut:
1. Melambungkan Bola
Melambungkan bola perlu dikuasai
oleh pemain karena teknik dasar ini salah satu yang menentukan dalam permainan,
agar dapat melambungkan bola dengan baik tekniknya antara lain:
a. Melambungkan Bola ke
Atas
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.
Berdiri dengan salah satu kaki di depan (kaki kanan /kiri).
2.
Pegang bola dengan tangan kanan, sejajar dengan dada
3.
Bola berada pada pangkal jari-jari, tangan kanan membuat cekungan dan menghadap
ke atas.
4.
Tangan kanan di depan dada dengan siku sedikit ditekuk dan tangan kiri didepan
dada.
5.
Tarik tangan kanan ke bawah hingga di samping belakang lutut.
6.
Condongkan badan agak kedepan dan tekuklah kedua lutut.
7.
Ayunkan tangan keatas dengan siku lurus.
8.
Lepaskan bola disertai dengan lecutan telapak tangan kearah atas.
b. Melambungkan Bola ke
Depan
Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
1.
Berdiri dengan kaki kiri di depan.
2.
Tangan kanan memegang bola.
3. Tangan
kanan yang memegang bola lurus berada di samping paha.
4.
Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari dan telapak tangan membuat
cekungan.
5.
Selanjutnya tarik tangan kanan lurus kebelakang.
6.
Tekuk kedua lutut dan badan condong kedepan (badan tidak membungkuk).
7.
Ayunkan tangan yang memegang bola kearah depan,langkahkan kaki kanan dan
luruskan lutut kiri.
c. Melempar Bola dari
Atas Kepala
Lemparan bola dari arah atas
biasanya digunakan dari jarak yang jauh dari pemukul atau pemain yang berlari,
langkah-langkah melempar bola ke pada pemukul antara lain:
1. Berdiri dalam
sikap siap melempar.
2. Posisi bola terletak
pada pangkal jari-jari, ketiga jari-jari berada pada belakang bola, ibu jari
dan jari kelingking berada di samping bola.
3. Tariklah tangan
kebelakang bersama dengan gerakan memutar kesamping dan langkahkan kaki kiri
kedepan.
4. Badan condong
kebelakang lalu ayunkan tangan yang memegang bola dari belakang dan lemparkan
dengan kaki kanan ikut maju.
a. Menangkap Bola
teknik menangkap bola dalam
permainan kasti, teknik ini digunakan oleh pemain penjaga.berbagai teknik
tangkapan antara lain:
Ø
Menangkap
Bola Lambung
langkah-langkahnya adalah:
1. berdiri dengan kaki
sedikit kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah datangnya
bola.
2. julurkan tangan
keatas depan kepala badan sedikit condong kedepan.
3. kedua telapak
tangan membuka menyerupai bunga yang merekah dan siap menangkap bola, pandangan
tetap kebola.
b. Menangkap Bola Mendatar
teknik menangkapnya sebagai berikut.
1. berdiri dengan
kaki sedikit kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah
datangnya bola.
2. posisi kedua telapak
tangan, kedua lengan lurus kedepan dan tangan kanan atau tangan kiri yang di
atas seperti bentuk tepuk tangan dari atas.
c. Menangkap Bola Dari Bawah
tekniknya sebagai berikut:
1. kedua
tangan siap menerima bola dengan berjongkok.
2. jari-jari
tangan berada di bawah sejajar arah bola yang akan datang pandangan lurus
kearah bola agar dapat melihat arah bola datang
c. Memukul Bola
Memukul bola, teknik ini merupakan
teknik yang harus dikuasai setiap pemain karena sebuah pukulan yang dapat
menentukan berhasil tidaknya permainan. Ada beberapa teknik memukul yang harus
dikuasai pemain kasti antara lain:
·
memukul bola mendatar
·
memukul bola merendah atau menyusur tanah
·
memukul bola atas kepala
d. Teknik Berlari
Berlari, teknik berlari merupakan
teknik yang dapat dilakukan oleh setiap pemain. Alangkah baiknya bila teknik
berlari bagi pemain kasti di perdalam lagi agar tidak kecapean bila sedang
berlari. Ada beberapa teknik berlari antara lain:
·
berlari lurus
·
berlari zig-zag
4. Bagian Akhir (Warming down ) 15 ‘menit
Bagian akhir dari suatu latihan
disebut juga sebagai penenangan Latihan inti , dapat berisi dengan berbagai
prinsip
- Latihan jangan berhenti dengan tiba-tiba,( karena
dapat menimbulkan stres, baik stress fisik maupun phiskis ) maka pelu ada
penurunana perlahan-lahan-lahan sampai kembali keadan normal.
- Mengakiri suatu latihan dengan bermcam-macam
seperti cara ; joggingringan,senam relaksasi bentk permainan
kecil,strecing ringan mengaur irama pernafaasan ( inpirasi dan ekspirasi
yang dalam )
- Bagian paling akhir sekali dapat berisi dangan
ewaluasi beupa ceramah,diskusi atau koreksi-kareksi pelaksanan latihan
yang baru saja dilakukan
- Secara psikologis latihan ditutup dengan kesan
yang menyenangkan agar dapat menjaga dan meningkatkan motivasi untuk
menhgadapi latihan beikutnya
- Membaca do’a penutup
Daftar pustaka
http//
manesa08penjas blogspot.com, “Teknik Permainan Kasti”
Peter
Kline,“ The Everyday Genius “
Pengertian Metode Pengajaran Penjas
Metode berasal dari bahasa Latin ” Meta ” dan ” Hodos “. Meta artinya jauh
(melampaui), Hodos artinya jalan (cara). Metode adalah cara-cara mencapai
tujuan. Sedangkan pengertian mengajar menurut Arifin (1978) mendefinisikan
bahwa mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada
murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan
pelajaran itu. Sedangklan Nasution (1986) berpendapat bahwa mengajar adalah
suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Namun menurut
Biggs (1991), seorang pakar psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga
macam pengertian yaitu :
·
Pengertian
Kuantitatif dimana mengajar diartikan sebagai the transmission of knowledge,
yakni penularan pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu menguasai
pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebai-baiknya.
Masalah berhasil atau tidaknya siswa bukan tanggung jawab pengajar.
·
Pengertian
institusional yaitu mengajar berarti . the efficient orchestration of teaching
skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini
guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar
terhadap siswa yang memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat ,
kemampuan dan kebutuhannya.
·
Pengertian
kualitatif dimana mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning,
yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan
pemahamannya sendiri.
Dari
definisi-definisi mengajar dari para pakar di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa mengajar adalah suatu aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan
yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam
melakukan suatu kegiatan sehingga terjadi proses belajar dan tujuan pengajaran
tercaqpai. Sedangkan pengertian pendidikan jasmani menurut Depdiknas (2003)
merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang
direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan
individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional,
dalam kerangka sistem pendidikan nasional.
Metode mengajar merupakan pedoman cara khusus untuk penyampaian maetri
pembelajaran untuk struktur episode belajar atau pembelajaran. Menurut Mosston
(1986) mengajar adalah serangkaian hubungan yang berkesinambungan antar guru
dan siswa yaitu :
6. Mencoba mencapai keserasian anatara
apa yang diniatkan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Maksud = perbuatan.
7. Masalah yang tentang metode
mengajar.
8. Kita juga dapat mengatasi
kecenderungan pribadi seseorang guru.
9. Mengajar-Belajar-Tujuan
10. Perilaku guru sebagai titik masuk
Suatu
pendekatan terhadap siswa untu mencapai sasaran yang ingin dicapai guru harsu
berdasarkan pilihanya atas beberapa hal yaitu :
·
kemampuan
guru
·
kebutuhan
siswa
·
besarnya
kelas
·
alat dan
fasilitas yang tersedia
·
media yang
ada
·
tujuan yang
ingin dicapai
·
materi yang
dipelajari
·
lingkungannya
Dapat
dinyatakan bahawa perilaku guru akan mengarahkan pewerlikanu siswa untuk
mencapai tujuan pelajaran. Dari definisi-definisi metode dan mengajar yang
telah diuraikan di atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa pengertian
metode mengajar penjas adalah cara-cara untuk melakukan aktivitas yang
tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik
untuk saling berinteraksi dalam proses pembelajaran jasmani melalui aktivivitas
jasmani dan pembelajaran jasmani sehingga proses belajar berjalan dengan baik
dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai
dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari
beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar.
Dari analisis metode mengajar menurut perilaku guru, perilaku siswa dan tujuan
dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Metode Ceramah (Preaching Method). Metode ceramah yaitu sebuah metode
mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000).
Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis
untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan
literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :
·
Membuat
siswa pasif
·
Mengandung
unsur paksaan kepada siswa
·
Mengandung
daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
·
Anak didik
yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih
tanggap auditifnya dapat lebihbesar menerimanya.
·
Sukar
mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
·
Kegiatan
pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
·
Bila terlalu
lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Beberapa
kelebihan metode ceramah adalah :
·
Guru mudah
menguasai kelas.
·
Guru mudah
menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
·
Dapat
diikuti anak didik dalam jumlah besar.
·
Mudah
dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
2. Metode
diskusi (Discussion method). Menurut Muhibbin Syah ( 2000 )mendefinisikan bahwa
metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan
memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai
diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized
recitation ).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :
·
Mendorong
siswa berpikir kritis.
·
Mendorong
siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
·
Mendorong
siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.
·
Mengambil
satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan
masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.
Kelebihan
metode diskusi sebagai berikut :
·
Menyadarkan
anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
·
Menyadarkan
ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara
konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
·
Membiasakan
anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan
pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Kelemahan
metode diskusi sebagai berikut :
·
Tidak dapat
dipakai dalam kelompok yang besar.
·
Peserta
diskusi mendapat informasi yang terbatas.
·
Dapat
dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
·
Biasanya
orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
3. Metode
demontrasi ( Demonstration method ). Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan
dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu
proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
Syaiful Bahri Djamarah ( 2000).
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :
·
Perhatian
siswa dapat lebih dipusatkan .
·
Proses
belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
·
Pengalaman
dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Daradjat,
1985)
Kelebihan
metode demonstrasi sebagai berikut :
·
Membantu
anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda.
·
Memudahkan
berbagai jenis penjelasan .
·
Kesalahan-kesalahan
yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh
konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Kelemahan
metode demonstrasi sebagai berikut :
·
Anak didik
terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
·
Tidak
semua benda dapat didemonstrasikan
·
Sukar
dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
4. Metode
ceramah plus. Metode
ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode,
yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan
menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT). Metode ini adalah metode
mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu:
·
Penyampaian
materi oleh guru.
·
Pemberian
peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
·
Pemberian
tugas kepada siswa.
b. Metode
ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT). Metode ini dilakukan secara tertib
sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi
pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL). Metode ini dalah
merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan
kegiatan memperagakan dan latihan (drill).
5. Metode resitasi ( Recitation method ). Metode resitasi adalah suatu
metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan metode resitasi sebagai berikut :
·
Pengetahuan
yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih
lama.
·
Anak didik
berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif,
bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan
metode resitasi sebagai berikut :
·
Terkadang
anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan
temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
·
Terkadang
tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
·
Sukar
memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual (Syaiful Bahri Djamarah,
2000)
6. Metode
latihan keterampilan (Drill method). Metode latihan keterampilan adalah suatu metode
mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat
bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa
dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas
dari mute/pernik-pernik.
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
·
Dapat untuk
memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan
menggunakan alat-alat.
·
Dapat untuk
memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan,
pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
·
Dapat
membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
Kekurangan
metode latihan keterampilan sebagai berikut :
·
Menghambat
bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada
penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
·
Menimbulkan
penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
·
Kadang-kadang
latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan
mudah membosankan.
·
Dapat
menimbulkan verbalisme.
7. Metode
mengajar beregu ( Team teaching method). Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar
dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.
Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,
setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap
siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.
8. Metode mengajar sesama teman (Peer teaching method). Metode mengajar
sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri
9. Metode pemecahan masalah (Problem solving method). Metode ini adalah
suatu metode mengajar yang mana siswanya diberi soal-soal, lalu diminta
pemecahannya.
10. Metode perancangan (project method).yaitu suatu metode mengajar
dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek
kajian.
Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :
·
Dapat
merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan
menyuluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan.
·
Melalui
metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam
kehidupan sehari-hari.
Kekurangan
metode perancangan sebagai berikut :
·
Kurikulum
yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal,
belum menunjang pelaksanaan metode ini.
·
Organisasi
bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan
keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
·
Harus dapat
memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan
memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
·
Bahan
pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang
dibahas.
11. Metode
Bagian (Teileren method)
yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya
bagian per bagian kemudian disambung lagi dengan bagian/materi lainnya yang
tentu saja berkaitan dengan masalahnya.
12. Metode Global (Ganze method)
yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi,
kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari
materi tersebut.
source -- grandmall10
oleh
>> Emma Handoko
http://www.emmahandoko.com/2011/08/metode-mengajar-dalam-pendidikan.html
Makalah Metode Pembelajaran Sd atau MI
KEGUNAAN BERBAGAI METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM”
(Disekolah atau Madrasah)
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Metode pembelajaran atau
strategi mengajar adalah suatu cara menyampaikan pesan yang terkandung
dalam kurikulum. Metode harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Metode pembelajaran ini, menjawab pertanyaan “how” yaitu bagaimana menyampaikan
materi atau isi kurikulum kepada siswa secara efektif. Oleh karenanya, walaupun
metode pembelajaran adalah komponen yang kecil dari perencanaan pengajaran
(instructional plan), tetapi memiliki peran dan fungsi yang sangat penting
dalam proses belajar itu sendiri.
2. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian metode pembelajaran?
c) Apa saja macam metode pembelajaran?
d) Apa manfaat metode pembelajaran?
3. Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi tugas
kuliah dan sekaligus untuk menambah pengetahuan dan pemahaman terhadap metode
pembelajaran.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal dari bahasa
latin, metodos yang artinya “jalan atau cara”. Akan tetapi menurut Robert
Ulich, istilah metode berasal dari bahasa Yunani: meta ton odon, yang artinya
brlangsung menurut cara yang benar (to proceed according to the right way).
Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, metode adalah “cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
guna mencapai apa yang telah ditentukan”. Dengan kata lain adalah suatu cara
yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedang bila ditinjau dari
segi terminologis (istilah), metode dapat dimaknai sebagai “jalan yang ditempuh
oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau
perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainya”. Berangkat dari
pembahasan metode di atas, bila dikaitkan dengan pembelajaran, dapat digaris
bawahi bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh
yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu
tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
Adapun defenisi metode
pembelajaran antara lain:
a) Menurut Biggs ( 1991 )
Metode Pembelajaran adalah
Cara – cara untuk menajikan bahan – bahan Pembelajaran kepada Siswa – siswi
untuk tercapainyatujuan yang telah ditetapkan.
b) Menurut Adrian ( 2004 )
Metode Pembelajaran adalah
ilmu yang mempelajari cara – cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari
sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling
beriteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan
dengan baik dalam artian tujuan pengajaran tercapai.
Pendidikan berasal dari
kata didik, yang mengandung arti perbuatan, hal, dan cara.
Pendidikan Agama dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah religion
education, yang diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk
menghasilkan orang beragama. Pendidikan agama tidak cukup hanya memberikan
pengetahuan tentang agama saja, tetapi lebih ditekankan pada feeling
attituted, personal ideals, aktivitas kepercayaan.
Dalam bahasa Arab, ada
beberapa istilah yang bisa digunakan dalam pengertian pendidikan, yaitu ta’lim (mengajar), ta’dib (mendidik),
dan tarbiyah (mendidik). Namun menurut al-Attas (1980) dalam
Hasan Langgulung, bahwa kata ta’dib yang lebih tepat digunakan
dalam pendidikan agama Islam, karena tidak terlalu sempit sekedar mengajar
saja, dan tidak terlalu luas, sebagaimana kata terbiyah juga digunakan untuk
hewan dan tumbuh-tumbuhan dengan pengertian memelihara. Dalam perkembangan
selanjutnya, bidang speliasisai dalam ilmu pengetahuan, kata adab dipakai untuk
kesusastraan, dan tarbiyah digunakan dalam pendidikan Islam hingga populer
sampai sekarang. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam
di sekolah diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan ajaran agama Islam.
Nazarudin Rahman
menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
PAI, yaitu sebagai berikut:
a) Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai usaha sadar, yakni
suatu kegiatan membimbing, pengajaran atau latihan yang dilakukan secara
berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.
b) Peserta didik harus disiapkan untuk mencapai tujuan
Pendidikan Agama Islam.
c) Pendidik atau Guru Agama Islam (GPAI) harus disiapkan untuk
bisa menjalankan tugasnnya, yakni merencanakan bimbingan, pangajaran dan
pelatihan.
d) Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan
keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam.
Sebagai salah satu
komponen ilmu pendidikan Islam, metode pembelajaran PAI harus mengandung
potensi yang bersifat mengarahkan materi pelajaran kepada tujuan pendidikan
agama Islam yang hendak dicapai proses pembelajaran.
Dalam konteks tujuan
Pendidikan Agama Islam di sekolah umum, Departemen Pendidikan
Nasional merumuskan sebagai berikut :
a) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,
dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia yaitu manusia berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, berdisiplin, bertoleran (tasamuh), menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas
sekolah.
Lebih lanjut, menurut
Arifin, ada tiga aspek nilai yang terkandung dalam tujuan pendidikan Islam yang
hendak direalisasikan melalui metode, yaitu : pertama, membentuk peserta didik
menjadi hamba Allah yang mengabdi kepadaNya semata. Kedua, bernilai edukatif
yang mengacu kepada petunjuk Al-Qur’an dan Al-hadist. Ketiga, berkaitan dengan
motivasi dan kedisiplinan sesuai dengan ajaran al-Qur’an yang disebut pahala
dan siksaan.
Berangkat dari beberapa
penjelasan tersebut, dapat dikemukan bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah
usaha sadar, yakni suatu kegiatan membimbing, pengajaran dan / atau latihan
yang dilakukan guru pendidikan agama Islam secara berencana dan sadar dengan
tujuan agar peserta didik bisa menumbuh kembangkan akidahnya melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang
terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT yang pada akhirnya
mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia.
Agar hal di atas tercapai,
maka guru pendidikan agama Islam dituntut mampu mengembangkan kemampuannya
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, disinilah pentingnya mempelajari
metode pembelajaran pendidikan agama Islam.
3. Macam-Macam Metode Pembelajaran
Secara garis besar metode
yang sering di gunakan dalam pembelajaran orang dewasa antara lain:
a) Ceramah dan Tanya jawab;
Dalam metode ceramah
proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi dengan
cara ceramah.
Metode ceramah adalah
metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini
telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik
dalam proses belajar mengajar.”. Berdasarkan pendapat tersebut bisa
disimpulkan bahwa metode ceramah merupakan metode yang sudah sejak lama
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada kegiatan pembelajaran
yang bersifat konvesional atau pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centered). Metode ceramah pada umumnya digunakan karena sudah
menjadi kebiasaan dalam suaan pembalajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa,
mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui
ceramah.
b) Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian
materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang
pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa
bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu
pemecahan masalah.
Jika metode ini dikelola dengan baik,
antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya
adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan
diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi,
dan suasana diskusi tanpa tekanan.
Tujuan penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran seperti yang
diungkapkan Killen (1998) adalah ” tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahakan suatau permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami
pengatahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.”
c) Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi
tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi
topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi.
Pertanyaaan yang diajukan berpariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan
yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan
dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
Jadi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan memberikan siswa
pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
d) Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui
penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara
individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok
dapat sama dan dapat pula berbeda.
e) Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa
melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu
yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami
sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu
obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek
yang dipelajarinya.
f) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan
atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja
suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan
dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan
disertai dengan penjelasan lisan.
g) Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan
melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik
secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam
pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan,
khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.
h) Metode Problem Solving
(Pemecahan Masalah)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan metode
pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan suatu permasalahan, yang kemudian
dicari penyelasainnya dengan dimulai dari mencari data sampai pada kesimpulan.
4. Manfaat Metode Pembelajaran di Sekolah atau Madrasah
Metode-metode pembelajaran PAI memiliki manfaat bagi pendidik dan
peserta didik, baik dalam proses belajar dan pembelajaran maupun dalam
kehidupan sehari-hari, bahkan untuk hari esok. Sehubungan
dengan itu, Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Saibany mengatakan bahwa kegunaan metodologi
pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
a) Menolong siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan, terutama berpikir ilmiah dan sikap dalm satu
kesatuan.
c) Memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien.
d) Menciptakan
suasana belajar mengajar yang kondusif,
komunikatif, sehingga dapat meningkatkan
motivasi peserta didik.
Dengan demikian,
keberadaan metodologi pembelajaran menunjukkan pentingnya metode dalam sistem
pengajaran. Tujuan dan materi yang baik tanpa didukung dengan metode
penyampaian yang baik dapat menghasilkan yang tidak baik. Atas dasar itu,
pendidikan agama Islam sangat memperhatikan terhadap masalah metodologi
pembelajaran ini. Sebagaimana hadits nabi, yang artinya sebagai berikut :
“Bagi segala sesuatu itu ada caranya
(metodenya). Dan metode masuk surga, adalah ilmu” (H.R. Dailami).
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
metode pembelajaran adalah
cara, model, atau serangkaian bentuk kegiatan belajar yang diterapkan pendidik
kepada anak didiknya guna meningkatkan motivasi belajar si terdidik guna
tercapainya tujuan pengajaran.
Pendidikan Agama Islam
(PAI) adalah usaha sadar, yakni suatu kegiatan membimbing, pengajaran dan /
atau latihan yang dilakukan guru pendidikan agama Islam secara berencana dan
sadar dengan tujuan agar peserta didik bisa menumbuh kembangkan akidahnya
melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah SWT.
Metode-metode pembelajaran PAI memiliki manfaat bagi pendidik dan
peserta didik, baik dalam proses belajar dan pembelajaran maupun dalam
kehidupan sehari-hari, bahkan untuk hari esok.
2. Saran
Karena keterbatasan ilmu,
waktu dan juga halaman makalah ini sehingga tidak dapat dikatakan sempurna
ataupun lengkap, untuk itu kepada rekan-rekan kami menyarankan untuk mencari
refernsi tambahan melalui media baik itu media cetak maupun elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, Nazarudin.
2009. Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep, Karakteristik dan
Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Cet I. Yogyakarta:
Pustaka Felicha.
Ramayulis. 2001. Metodologi
Pengajaran Agama Islam, cet ketiga. Jakarta: Kalam Mulia.
Omar Mohammad Al-Toumy
Al-Syaibany. 1979. Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan
Langgulung, cet. pertama. Jakarta: Bulan Bintang.
Ramayulis, Metodologi
Pengajaran Agama Islam, cet ketiga, Jakarta, Kalam Mulia, 2001, Hal. 3.
Nazarudin
Rahman, Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep, Karakteristik dan
Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Cet I. Yogyakarta:
Pustaka Felicha. 2009. Hal. 12
Omar Mohammad
Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan
Langgulung, cet. pertama. Jakarta, Bulan Bintang, 1979, Hal. 585.